MAQASHID DAN TANTANGAN DUNIA MODERN: STUDI FATWA KUPI TENTANG KEWAJIBAN MENCEGAH PERKAWINAN ANAK

  • Nurul Qomariyah Universitas Nahdlatul Ulama Purwokerto
  • A. Sulaiman Universitas Nahdlatul Ulama Purwokerto
  • Nurul Azizah Universitas Wahid Hasyim Semarang
Keywords: maqāṡīd, perkawinan anak, KUPI, dunia modern

Abstract

Perdebatan seputar kapabilitas maqashid dalam menghadapi tantangan modernitas merupakan sebuah diskusi akademik yang terus terjadi. Banyak tokoh telah memperbaharui bangunan maqashid klasik agar ia mampu menjawab isu-isu keniscayaan baru yang dibawa oleh modernitas. Namun dalam kenyataannya, keniscayaan modernitas ini ternyata tidak selamanya mengharuskan penggunaan bangunan maqashid baru. Hal ini salah satunya tergambarkan dalam fatwa yang dikeluarkan oleh Konggres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) mengenai kewajiban pencegahan pernikahan anak. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana maqashid klasik sebagai dasar filosofis perumusan hukum mampu menghadapi tuntutan-tuntutan modernitas seperti kewajiban pendidikan, kehidupan yang layak, dan kesehatan. Penelitian ini menemukan bahwa kapabilitas bangunan maqashid klasik dalam menghadapi tuntutan-tuntutan modernitas dilakukan dengan reinterpretasi makna pelestarian enam keniscayaan (agama, jiwa, akal, keturunan, harta, dan kehormatan) dari realisasi dan proteksi enam keniscayaan ke pengembangan enam keniscayaan. Selain itu, KUPI juga telah memahami permasalahan perkawinan anak tidak semata-mata sebagai isu tujuan pelestarian keturunan, tetapi juga merupakan isu semua maqashid.

References

Afifah, N. D. (2017). Cerita di Balik Konggres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI). Dalam Proyeksi Masa Depan Ulama Perempuan Indonesia: Kumpulan Tulisan Refleksi tentang Konggres Ulam Perempuan Indonesia (hlm. 3–5). KUPI.
al-Anshori, A. Y. Z. ibn M. al-Anshori. (2016). Ghayah al-Wushul Syarh Lubb al-Ushul (’Abd al-Ilah Sa’d, Ed.). DKI.
al-Buthi, S. R. (1983). Dhawabith al-Mashlahah fi Syari’ah al-Islam. Muassasah al-Risalah.
al-Ghazali, A. H. (2014). Al-Mustashfa min ‘Ilmu al-Ushul. DKI.
al-Raisuni, A. (1995). Naẓariyyah al-Maqashid ’ind al-Imām al-Syāṭibī. International Institute of Islamic Thought.
al-Raisuni, A. (2014). Muhadharah fi Maqashid al-Syari’ah. Dar Alkalema.
al-Syathibi, A. I. I. ibn M. (2011). Al-Muwafaqat fi Ushul al-Syari’ah (Vol. 4). DKI.
al-Zuhaili, M. W. (1999). Al-Wajiz fi Ushul al-Fiqh. Dar al-Fikr.
Al-Qaradhawi, Y. (1996). Al-Ijtihad fi Syari’ah al-Islamiyyah ma’a Nadzariyyat Tahliliyyah fi al-Ijtihad al-Mu’ashir. Dar al-Qalam.
Auda, J. (2015). Membumikan Hukum Islam melalui Maqasid Syariah: Pendekatan Sistem (Rosidin & A. ’Abd el-Moen’im, Penerj.). Mizan.
Bakhtiar, A. (2013). Filsafat Ilmu. Rajawali Press.
Barker, T. (2015). Sex on Indonesia’s Screens. Dalam L. Bennett & S. G. Davies (Ed.), Sex and Sexuality in Contemporary Indonesia: Sexual Politics, Diversity, and Representations (hlm. 253–272). Routledge.
Eddyono, S. (2018). Intertwining of Educational Dualism in post-New Order Indonesia. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 22(2), 168–172.
Eridani, A. (2017). KUPI: Sebuah Perjalanan. Dalam Tim KUPI (Ed.), Proyeksi Masa Depan Ulama Perempuan Indonesia: Kumpulan Tulisan Refleksi tentang Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) (hlm. 7–12). KUPI.
Gaffar, A., Rusdi, M. A., & Akbar, A. (2021). Kedewasaan Usia Perkawinan Perspektif Hadis Nabi Muhammad dengan Pendekatan Interkoneksitas Maslahah. Al-Manahij: Jurnal Kajian Hukum Islam, 15(1), 83–98.
Hallaq, W. B. (1997). A History of Islamic Legal Theories: An Introduction to Sunnī Usūl al-Fiqh. Cambridge University Press.
Hasan, N. (2008). Laskar Jihad: Islam, Militansi, dan Pencarian Identitas di Indonesia Pasca-Orde Baru (H. Salim, Penerj.). LP3ES & KITLV.
Ibn Asyur, M. al-Thahir. (2016). Maqashid al-Syari’ah al-Islamiyyah. Dar al-Salam.
Ibrahim, Y. S. (2014). An Examination of the Modern Discourse on Maqāṣid al-Sharī‘a. Journal of the Middle East & Africa, 5(1), 39–60. https://doi.org/10.1080/21520844.2014.882676
Jum’ah, ’Ali. (2008). Shina’ah al-Ifta’. Nahdah Mishr.
Khalaf, ’Abd al-Wahhab. (t.t.). ‘Ilm Ushul al-Fiqh. al-Haramain.
KUPI, T. M. (2021, September 15). Visi Misi KUPI. KUPI. https://kupi.or.id/visi-misi-kupi/
KUPI, T. M. (2022, Agustus 9). Latar Belakang. KUPI. https://kupi.or.id/latar-belakang/
Kusmana, K. (2019). The Qur’an, Woman and Nationalism In Indonesia: Ulama Perempuan’s Moral Movement. Al-Jami’ah: Journal of Islamic Studies, 57(1), 83–116.
Marcoes-Natsir, L., Wahid, M., El-Mawa, M., & Rofi’ah, N. (2012). Peta Gerakan Perempuan Islam Pasca-Orde Baru. ISIF.
Mawardi, A. I. (2010). Fiqh Minoritas: Fiqh al-Aqalliyyât dan Evolusi Maqâshid al-Syarâ’ah dari Konsep ke Pendekatan. LKIS.
Nasution, H. (2003). Pembaharuan dalam Islam: Sejarah Pemikiran dan Gerakan. Bulan Bintang.
Opwis, F. (2005). Maṣlaḥa in Contemporary Islamic Legal Theory. Islamic Law and Society, 12(2), 182–223. JSTOR.
Opwis, F. (2017). New trends in Islamic Legal Theory: Maqāṣid al-Shariʿ̄a as a New Source of Law? Die Welt des Islams, 57(1), 7–32.
Sulaiman, A. (2022). ‪Ijtihād Maqāṣidī dan Politik Pengetahuan: Pergumulan Diskursus Keagamaan Revolusi Mesir Yūsuf al-Qaraḍāwī dan ‘Alī Jum‘ah‬ [Disertasi]. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.‬‬‬‬‬‬‬‬‬‬‬
TIM KUPI. (2017). Dokumen Resmi dan Hasil Konggres Ulama Perempuan Indonesia. Konggres Ulama Perempuan Indonesia.
Tim Penyusun. (2022). Human Development Report 2021/2022 Overview. UNDP.
Wang, J. (2008). Islamic Reform and Social Transition in Midlde East: A World History Approach. Journal of Middle Eastern and Islamic Studies (in Asia), 2(1), 31–43.
Webster, T. W. (2010). Pergaulan Bebas and Genderd Youth Culture in Yogyakarta, Indonesia [Ph.d Thesis]. University Western of Australia.
Yusuf, M., & Sterkens, C. (2015). Analysing The State’s Law on Religious Education in Post-new Order Indonesia. Al-Jami’ah: Journal of Islamic Studies, 53(1), 105–130.
Published
2024-07-17